Jumat, 24 Februari 2017
Rabu, 22 Februari 2017
HUKUM BELAJAR PENCAK SILAT / BELADIRI DALAM ISLAM
HUKUM BELAJAR PENCAK SILAT / BELADIRI DALAM ISLAM
Adalah Sunah jika disertai niat mencontoh Nabi Mukhammad
1. Belajar Kekuatan dalam Beladiri.
Berlatih kekuatan adalah Ajaran agama Islam dan dalam memperdalam Beladiri atau Pencak Silat adalah dalam rangka belajar mempersiapkan atau meningkatkan kekuatan, dan Allah sangat mencintai Orang Islam Yang Kuat, Dasar Alqur’an salah satunya bisa kita lihat dari Firman Allah Surat Al Anfal ayat 60 :
yang artinya:
Persiapkanlah untuk menghadapi mereka (musuhmu), segala kekuatan yang kamu bisa dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu (QS. al-Anfal: 60)
Juga Seperti Yang Dikatakan Rosulullah Dalam Haditsnya berikut ini :
: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ
اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , beliau berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh daripada Mukmin yang lemah.
2. Teknik Beladiri menggunakan Senjata.
Ada banyak Senjata yang kita ketahui baik itu klasik (Jenis Lama) atau Modern (Jenis Baru), Pada Zaman nabi Mukhammad Peperangan dilakukan menggunakan beberapa senjata Manual Klasik Seperti Pedang, Panah, Tombak dll.
Ada beberapa Dalil yang menjelaskan tentang di sunahkannya mempelajari senjata Panah, Rosulullah dan para sahabat Nabi juga hobi dan lihai dalam memainkan seni Beladiri Pedang (yang cukup rumit dan sulit bagi orang yang tidak belajar dengan sungguh sungguh) hal ini diperkuat dengan dimenangkannya banyak peperangan oleh kaum Muslimin pada masa Beliau hidup di tambah lagi bukti koleksi Pedang beliau misalnya :
a. Pedang Zulfikar (Sang Pemilik Ketajaman) pedang bermata dua seperti lidah ular untuk mengunci pedang lawan, Zulfikar juga mampu membelah batu dengan sekali tebas.
b. Pedang Al Battar yang ada relief gambar Nabi dawud pedang ini disebut juga Pedang Para Nabi.
c. Pedang Pedang Qo’il Pada pegangannya terdapat tulisan Arab yang artinya “Ini adalah pedang mulia dari rumah Nabi Muhammad, rasul Allah."
d. Dan lain-lain.
Hal ini membuktikan bahwa mempelajari teknik memaikan beladiri bersenjata adalah boleh, bahkan dalam kondisi tertentu bisa sunah (jika berniat mencontoh Nabi) atau wajib (untuk Jihad memperjuangkan Agama Allah) .
3. Beladiri Tangan Kosong (tanpa senjata) adalah Olahraga (teknik gerak badan).
Zaman Rosulullah ketika dalam peperangan jika Senjata yang dipegangnya terlepas atau jatuh maka tidak ada pilihan lain selain memainkan pertarungan beladiri tangan kosong (bergulat).
Gulat adalah salah satu Seni Beladiri Arab yang di kuasai oleh Rosulullah, Gulat adalah seni Gerak badan untuk Menjatuhkan lawan dan mengunci pergerakan badan, dalam teknik tertentu Gulat juga bisa menjadi serangan yang mematikan.
Di ceritakan dalam Hadits riwayat Ibnul Atsir bahwa :
“ Nabi Mukhammad pernah mengalahkan Rukanah sebanyak tiga kali dalam adu Gulat. Rukanah adalah nama seorang pegulat Laki-laki dari Suku Kurays paling kuat dan terkenal di Arab yang menantang Gulat saat itu, badanya yang kekar dan postur tubuhnya yang tinggi besar dibanding orang – orang arab saat itu, dan setelah Rukanah kalah sampai tiga kali pertarungan, Rukanah akhirnya dengan Tulus Hati menyatakan diri Masuk Islam dihadapan Rosulullah.
Hal ini membuktikan bahwa Nabi Mukhammad pernah mempelajari teknik – teknik Beladiri arab ( Gulat), sebab sangatlah tidak mudah untuk mengalahkan Ahli Gulat, kalau tidak mempelajari dan menggunakan teknik gulat itu sendiri. Meskipun tidak ada informasi yang spesifik, darimana beliau belajar ilmu gulat (apakah belajar dari manusia atau diam-diam di ajari oleh Allah melalui malaikat Jibril).
4. Dzikir dan Wirid dalam Ajaran Perguruan Beladiri.
Dalam Seni Beladiri Islam di Indonesia terkadang mengajarkan rangkaian Dzikir dan wirid.
Dzikir artinya mengingat Allah tanpa jumlah hitungan.
banyak sekali perintah Allah dalam Alqur’an misalnya : Surat Ali Imran ayat 41 yang artinya :
...Dan berdzikirlah (sebut nama / ingatlah) kepada Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari."
Wirid adalah : bacaan Dzikir yang dibaca dengan jumlah hitungan (dosis) yang telah ditentukan.
Misalnya dalam Hadits Nabi yang artinya :
“Maukah kutunjukkan kepada kalian sesuatu yang lebih baik dari apa yang kalian minta?” tanya Nabi Mukhamad (kepada anak-anaknya). “Jika kalian berbaring di atas tempat tidur, maka ucapkanlah takbir (Allahu akbar) 34 kali, tahmid (alhamdulillah) 33 kali, dan tasbih (subhanallah) 33 kali. Itulah yang lebih baik bagi kalian daripada pembantu yang kalian minta.” lanjut Nabi (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Bolehkah Wanita Belajar Beladiri dan teknik teknik mengalahkan musuh?
Ada wanita – wanita yang ahli beladiri dan pandai memainkan senjata untuk membela Nabi dan Sahabat-sahabatnya, misalnya :
a. Nusaibah Binti Kaab, Perempuan Si Jago pedang.
pernah dalam Perang Ukhud, menghalau serbuan anak panah musuh yang menyerang Rosulullah dengan mengibas-ngibaskan pedangnya.
b. Khaulah binti Azur wanita yang mendapat Julukan “PedangNya Allah”.
Romawi adalah Imperium (kerajaan terbesar zaman zaman Nabi ) Pada saat Islam Menghadapi Pasukan Romawi , pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh Khalid bin Walid tengah dalam keadaan terdesak. Munculah pasukan bercadar yang dipimpin oleh Khaulah binti Azur yang hebat, cepat dan tangguh datang untuk membantu kaum muslimin.
Dan akhirnya kaum muslimin mampu mengalahkan pasukan Romawi.
c. Nailah Si Cantik yang cerdas dan pemberani.
Beliau adalah isteri Kholifah (Presiden) Utsman bin Affan yang pandai memainkan pedang. Beliau pernah bertempur dengan orang – orang yang berniat membunuh dan menggulingkan kekuasaan Pemerintahan Islam.
d. Dll.
Arti Lambang Persatuan Beladiri Budi Suci
ARTI LAMBANG
PRSATUAN BELADIRI BUDI SUCI
WARNA :
Warna dasar HIJAU= ilmu (menuntut ilmu), menghijau seperti bumi maksudnya Mudah di kenal sebagai Wadah /tempat yang memPERSATUAN keberagaman, perbedaan.
Warna PUTIH pada sayap = selalu berusaha untuk SUCI dari dosa dan kesalahan.
Warna KUNING pada bintang = kemulyaan / baik hatinya, dermawan / suka memberi, tolong menolong.
SAYAP= melindungi / mengayomi bisa juga berarti kekuatan
BINTANG Sembilan = Wali sembilan artinya menjadi sebuah team yang kompak / bersatu padu mempertahankan dan mengembangkan cirikhas budaya bangsa (pencak silat).
Minggu, 19 Februari 2017
Sejarah Singkat PBBS
Sejarah Persatuan Beladiri Budi Suci
SEJARAH SINGKAT PERSATUAN BELADIRI BUDI SUCI
PERSATUAN BELADIRI BUDI SUCI (PBBS) adalah Pembaruan dari “Pencak Budi Suci” atau “pencak Tohirotul Amal” yang mengalami proses pematangan dan penyempurnaan dalam kurun waktu yang panjang, mulai jaman kerajaan hingga jaman sekarang, yang sejarah singkatnya akan kami uraikan dalam paragraf berikutnya, Persatuan Beladiri Budi Suci adalah perguruan pencak silat yang menjujung tinggi Perdamaian dan kemanusiaan, menolak adanya penindasan dan penjajahan, serta bertujuan menumbuhkan karakter atau kepribadian anak bangsa yang berjiwa kesatria dan bijaksana. Yang saat ini PBBS banyak diikuti oleh para pelajar,anggota kesatuan TNI ABRI dan POLRI.
Pertama kali di gagas oleh salah satu anggota wali songo Syeh Magribi alias Syeh Abdurrosyid alias Sunan Gresik dengan nama Pencak (Silat) Tohirotul Amali yang mengajarkan dan mengembangkan khasanah budaya asli Nusantara berupa seni beladiri atau pencak silat yang dipadukan dengan gerakan dan amalan Karomatul Auliya’ dari arab saudi serta warisan sunnah Rosulullah SAW. karena kita tahu bahwa perjuangan Islam semasa Rosulullah masih hidup, sering diwarnai dengan peperangan dengan memakai senjata tajam dan beladiri tangan kosong.
Warga Pencak Tohirotul Amali kemudian banyak memperkuat pasukan tempur kerajaan Giri Kedaton dan pada tanggal 09 September 1402 berganti nama menjadi BUDI SUCI yang di naungi Sunan Giri, dan bersama-sama pasukan Tawon pimpinan Sunan Kalijaga, BUDI SUCI juga pernah bergabung dengan Pasukan walisongo di bawah komando Kerajaan Demak Bintoro yang di Pimpin oleh Raden Fatah untuk menaklukkan Kerajaan Raksasa penguasa Nusantara yaitu Majapahit.
Pada masa pendudukan Kolonialis Belanda di Negeri kita, Budi Suci sering bergabung dengan pasukan-pasukan yang dipimpin oleh guru-guru Thoriqoh dan kyai-kyai pesantren untuk berperan aktif melawan penjajah, salah satunya adalah pada tanggal 19 Juli 1825 Warga pencak Budi Suci dan perguruan Silat yang lain, serta sejumlah kelompok pasukan Rakyat, bersama –sama bergabung dalam pasukan yang bernama RESIMEN JAWA (mayoritas Muslim), RESIMEN BUGIS dan MAKASAR (banyak yang Kristen) yang di komandani Daeng Marewa, RESIMEN KLUNGKUNG BALI (semuanya beragama Hindu). Dan Semua resimen maju di bawah pimpinan Pangeran Diponegoro untuk melawan Penjajah Belanda.
Lambat laun Pencak Budi Suci semakin dikenal oleh masyarakat luas, namun dari pertama berdiri, Budi Suci tidak memakai atau membuat lambang tertentu, kami tidak tahu alasan yang jelas “mengapa Budi Suci tidak membuat lambang perguruan?”, mungkin saja sebab Budi Suci sering bernaung dibawah komando pasukan kerajaan, jadi lambangnya mengikuti Panji-panji Kerajaan.
Hingga akhirnya pada era perjuangan dan era kemerdekaan Indonesia, beberapa lulusan atau warga – warga terbaik Pencak Budi Suci yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia bahkan sampai keluar negeri, mencoba mengembangkan Jurus-jurus Budi Suci dan membuat atau merangkai lambang pencak Budi Suci, bahkan terkadang ada yang menambah dan merubah nama Budi Suci dengan nama yang lain, contohnya ada yang namanya “Budi Suci Internasional”, “Berkah Budi Suci” , dll; dengan lambang yang berbeda-beda pula, namun sebagian besar jurus-jurusnya tetap sama seperti pertama kali berdiri, hanya saja ada beberapa jurus yang mengalami perkembangan, ini semata karena memang pencak silat adalah BUDAYA BANGSA yang terus mengalami perkembangan dan tidak bisa dibatasi
perkembangannya.
perkembangannya.
Meskipun telah mengalami perjalanan panjang dengan nama berbeda-beda dan jurus-jurus yang dikembangkan, namun Budi Suci tidak pernah mengalami perpecahan yang menimbulkan permusuhan antar perguruan serumpun Budi Suci, justru kami memandang perbedaan ini sebagai Khasanah Bhineka Tunggal Ika (berbeda – beda tetapi tetap bersatu).
Hingga pada tanggal 09 September 2009 salah satu Murid dari KH. Hasyim Rembang Yang bernama Gus Ali Anshori dari Bojonegoro Jawa Timur hijrah ke Kalimantan Tengah bersama dengan Raden Shofwan Al Aris dari Lamongan Jawa Timur, karena atas permohonan dari para Santri Pondok Pesantren Bustanul Ulum yang sejak lama minta diajarkan ilmu beladiri untuk mengisi kegiatan positif bagi remaja santri. Akhirnya Bertepatan dengan bulan Suci Romadhon mereka mengembangkan pencak Budi Suci Dengan Nama PBBS (PERSATUAN BELADIRI BUDI SUCI) dengan membuat lambang tersendiri yaitu sayap membentang dengan sembilan bintang yang bersinar.
Kemudian Yang di ajarkan di PBBS adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan keimanan, sikap positif dan kepercayaan diri
2. Kesehatan badan dan olahraga
4. Pengobatan natural dan supranatural
3. Kesenian budaya pencak silat (Beladiri)
6. Perdamaian dan Kemanusiaan (Pluralisme), dll
5. Sejarah dan Ke-PBBS-an dan cinta kepada NKRI
Demikian Sejarah Singkat Ikatan Pencak Silat Persatuan Beladiri Budi Suci
Total Tayangan Halaman
Translate
Mengenai Saya
Popular Posts
-
Sejarah Persatuan Beladiri Budi Suci SEJARAH SINGKAT PERSATUAN BELADIRI BUDI SUCI PERSATUAN BELADIRI BUDI SUCI (PBBS) adalah Pemb...
-
Desain KTA Terbaru Desain Kartu Tanda Anggota Persatuan Beladiri Budi Suci Desain KTA BS Simple
-
HUKUM BELAJAR PENCAK SILAT / BELADIRI DALAM ISLAM Adalah Sunah jika disertai niat mencontoh Nabi Mukhammad 1. Belajar Kekuatan d...
-
ARTI LAMBANG PRSATUAN BELADIRI BUDI SUCI WARNA : Warna dasar HIJAU= ilmu (menuntut ilmu), menghijau seperti bumi maksudnya...
-
WONG FEI HUNG ADALAH PENDEKAR ISLAM Wong Fei Hung (Faisal Hussein Wong) Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, ahli Pengobatan, dan ah...
-
LATIHAN BERSAMA SH-Terate dan IKS-PI apapun perguruanmu kita semua adalah SAUDARA yang tergabung dalam IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh ...
-
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Telah dibuka untuk umum bagi yang berminat, Silahkan bergabung datang langsung setiap Hari Rabu sore untuk l...
-
Persaudaraan adalah *menyayangi*, bukan *menyaingi* Persaudaraan adalah *mendidik*, bukan *membidik* Persaudaraan *merangkul*, bukan *m...
-
TIDAK HARUS SAMA TAPI BISA BERSAMA - SAMA PBBS (Persatuan Beladiri Budi Suci ), SH-T (Setia Hati-Teratai), IKS PI (Ikatan Kera sakti-P...
Blog Archive
Diberdayakan oleh Blogger.
Copyright ©
Persatuan Beladiri Budi Suci | Powered by PBBS
Design by Gunawan Wibisono | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com