Sejarah Persatuan Beladiri Budi Suci
SEJARAH SINGKAT PERSATUAN BELADIRI BUDI SUCI
PERSATUAN BELADIRI BUDI SUCI (PBBS) adalah Pembaruan dari “Pencak Budi Suci” atau “pencak Tohirotul Amal” yang mengalami proses pematangan dan penyempurnaan dalam kurun waktu yang panjang, mulai jaman kerajaan hingga jaman sekarang, yang sejarah singkatnya akan kami uraikan dalam paragraf berikutnya, Persatuan Beladiri Budi Suci adalah perguruan pencak silat yang menjujung tinggi Perdamaian dan kemanusiaan, menolak adanya penindasan dan penjajahan, serta bertujuan menumbuhkan karakter atau kepribadian anak bangsa yang berjiwa kesatria dan bijaksana. Yang saat ini PBBS banyak diikuti oleh para pelajar,anggota kesatuan TNI ABRI dan POLRI.
Pertama kali di gagas oleh salah satu anggota wali songo Syeh Magribi alias Syeh Abdurrosyid alias Sunan Gresik dengan nama Pencak (Silat) Tohirotul Amali yang mengajarkan dan mengembangkan khasanah budaya asli Nusantara berupa seni beladiri atau pencak silat yang dipadukan dengan gerakan dan amalan Karomatul Auliya’ dari arab saudi serta warisan sunnah Rosulullah SAW. karena kita tahu bahwa perjuangan Islam semasa Rosulullah masih hidup, sering diwarnai dengan peperangan dengan memakai senjata tajam dan beladiri tangan kosong.
Warga Pencak Tohirotul Amali kemudian banyak memperkuat pasukan tempur kerajaan Giri Kedaton dan pada tanggal 09 September 1402 berganti nama menjadi BUDI SUCI yang di naungi Sunan Giri, dan bersama-sama pasukan Tawon pimpinan Sunan Kalijaga, BUDI SUCI juga pernah bergabung dengan Pasukan walisongo di bawah komando Kerajaan Demak Bintoro yang di Pimpin oleh Raden Fatah untuk menaklukkan Kerajaan Raksasa penguasa Nusantara yaitu Majapahit.
Pada masa pendudukan Kolonialis Belanda di Negeri kita, Budi Suci sering bergabung dengan pasukan-pasukan yang dipimpin oleh guru-guru Thoriqoh dan kyai-kyai pesantren untuk berperan aktif melawan penjajah, salah satunya adalah pada tanggal 19 Juli 1825 Warga pencak Budi Suci dan perguruan Silat yang lain, serta sejumlah kelompok pasukan Rakyat, bersama –sama bergabung dalam pasukan yang bernama RESIMEN JAWA (mayoritas Muslim), RESIMEN BUGIS dan MAKASAR (banyak yang Kristen) yang di komandani Daeng Marewa, RESIMEN KLUNGKUNG BALI (semuanya beragama Hindu). Dan Semua resimen maju di bawah pimpinan Pangeran Diponegoro untuk melawan Penjajah Belanda.
Lambat laun Pencak Budi Suci semakin dikenal oleh masyarakat luas, namun dari pertama berdiri, Budi Suci tidak memakai atau membuat lambang tertentu, kami tidak tahu alasan yang jelas “mengapa Budi Suci tidak membuat lambang perguruan?”, mungkin saja sebab Budi Suci sering bernaung dibawah komando pasukan kerajaan, jadi lambangnya mengikuti Panji-panji Kerajaan.
Hingga akhirnya pada era perjuangan dan era kemerdekaan Indonesia, beberapa lulusan atau warga – warga terbaik Pencak Budi Suci yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia bahkan sampai keluar negeri, mencoba mengembangkan Jurus-jurus Budi Suci dan membuat atau merangkai lambang pencak Budi Suci, bahkan terkadang ada yang menambah dan merubah nama Budi Suci dengan nama yang lain, contohnya ada yang namanya “Budi Suci Internasional”, “Berkah Budi Suci” , dll; dengan lambang yang berbeda-beda pula, namun sebagian besar jurus-jurusnya tetap sama seperti pertama kali berdiri, hanya saja ada beberapa jurus yang mengalami perkembangan, ini semata karena memang pencak silat adalah BUDAYA BANGSA yang terus mengalami perkembangan dan tidak bisa dibatasi
perkembangannya.
perkembangannya.
Meskipun telah mengalami perjalanan panjang dengan nama berbeda-beda dan jurus-jurus yang dikembangkan, namun Budi Suci tidak pernah mengalami perpecahan yang menimbulkan permusuhan antar perguruan serumpun Budi Suci, justru kami memandang perbedaan ini sebagai Khasanah Bhineka Tunggal Ika (berbeda – beda tetapi tetap bersatu).
Hingga pada tanggal 09 September 2009 salah satu Murid dari KH. Hasyim Rembang Yang bernama Gus Ali Anshori dari Bojonegoro Jawa Timur hijrah ke Kalimantan Tengah bersama dengan Raden Shofwan Al Aris dari Lamongan Jawa Timur, karena atas permohonan dari para Santri Pondok Pesantren Bustanul Ulum yang sejak lama minta diajarkan ilmu beladiri untuk mengisi kegiatan positif bagi remaja santri. Akhirnya Bertepatan dengan bulan Suci Romadhon mereka mengembangkan pencak Budi Suci Dengan Nama PBBS (PERSATUAN BELADIRI BUDI SUCI) dengan membuat lambang tersendiri yaitu sayap membentang dengan sembilan bintang yang bersinar.
Kemudian Yang di ajarkan di PBBS adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan keimanan, sikap positif dan kepercayaan diri
2. Kesehatan badan dan olahraga
4. Pengobatan natural dan supranatural
3. Kesenian budaya pencak silat (Beladiri)
6. Perdamaian dan Kemanusiaan (Pluralisme), dll
5. Sejarah dan Ke-PBBS-an dan cinta kepada NKRI
Demikian Sejarah Singkat Ikatan Pencak Silat Persatuan Beladiri Budi Suci
0 komentar:
Posting Komentar