HUKUM BELAJAR PENCAK SILAT / BELADIRI DALAM ISLAM
Adalah Sunah jika disertai niat mencontoh Nabi Mukhammad
1. Belajar Kekuatan dalam Beladiri.
Berlatih kekuatan adalah Ajaran agama Islam dan dalam memperdalam Beladiri atau Pencak Silat adalah dalam rangka belajar mempersiapkan atau meningkatkan kekuatan, dan Allah sangat mencintai Orang Islam Yang Kuat, Dasar Alqur’an salah satunya bisa kita lihat dari Firman Allah Surat Al Anfal ayat 60 :
yang artinya:
Persiapkanlah untuk menghadapi mereka (musuhmu), segala kekuatan yang kamu bisa dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu (QS. al-Anfal: 60)
Juga Seperti Yang Dikatakan Rosulullah Dalam Haditsnya berikut ini :
: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ
اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , beliau berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh daripada Mukmin yang lemah.
2. Teknik Beladiri menggunakan Senjata.
Ada banyak Senjata yang kita ketahui baik itu klasik (Jenis Lama) atau Modern (Jenis Baru), Pada Zaman nabi Mukhammad Peperangan dilakukan menggunakan beberapa senjata Manual Klasik Seperti Pedang, Panah, Tombak dll.
Ada beberapa Dalil yang menjelaskan tentang di sunahkannya mempelajari senjata Panah, Rosulullah dan para sahabat Nabi juga hobi dan lihai dalam memainkan seni Beladiri Pedang (yang cukup rumit dan sulit bagi orang yang tidak belajar dengan sungguh sungguh) hal ini diperkuat dengan dimenangkannya banyak peperangan oleh kaum Muslimin pada masa Beliau hidup di tambah lagi bukti koleksi Pedang beliau misalnya :
a. Pedang Zulfikar (Sang Pemilik Ketajaman) pedang bermata dua seperti lidah ular untuk mengunci pedang lawan, Zulfikar juga mampu membelah batu dengan sekali tebas.
b. Pedang Al Battar yang ada relief gambar Nabi dawud pedang ini disebut juga Pedang Para Nabi.
c. Pedang Pedang Qo’il Pada pegangannya terdapat tulisan Arab yang artinya “Ini adalah pedang mulia dari rumah Nabi Muhammad, rasul Allah."
d. Dan lain-lain.
Hal ini membuktikan bahwa mempelajari teknik memaikan beladiri bersenjata adalah boleh, bahkan dalam kondisi tertentu bisa sunah (jika berniat mencontoh Nabi) atau wajib (untuk Jihad memperjuangkan Agama Allah) .
3. Beladiri Tangan Kosong (tanpa senjata) adalah Olahraga (teknik gerak badan).
Zaman Rosulullah ketika dalam peperangan jika Senjata yang dipegangnya terlepas atau jatuh maka tidak ada pilihan lain selain memainkan pertarungan beladiri tangan kosong (bergulat).
Gulat adalah salah satu Seni Beladiri Arab yang di kuasai oleh Rosulullah, Gulat adalah seni Gerak badan untuk Menjatuhkan lawan dan mengunci pergerakan badan, dalam teknik tertentu Gulat juga bisa menjadi serangan yang mematikan.
Di ceritakan dalam Hadits riwayat Ibnul Atsir bahwa :
“ Nabi Mukhammad pernah mengalahkan Rukanah sebanyak tiga kali dalam adu Gulat. Rukanah adalah nama seorang pegulat Laki-laki dari Suku Kurays paling kuat dan terkenal di Arab yang menantang Gulat saat itu, badanya yang kekar dan postur tubuhnya yang tinggi besar dibanding orang – orang arab saat itu, dan setelah Rukanah kalah sampai tiga kali pertarungan, Rukanah akhirnya dengan Tulus Hati menyatakan diri Masuk Islam dihadapan Rosulullah.
Hal ini membuktikan bahwa Nabi Mukhammad pernah mempelajari teknik – teknik Beladiri arab ( Gulat), sebab sangatlah tidak mudah untuk mengalahkan Ahli Gulat, kalau tidak mempelajari dan menggunakan teknik gulat itu sendiri. Meskipun tidak ada informasi yang spesifik, darimana beliau belajar ilmu gulat (apakah belajar dari manusia atau diam-diam di ajari oleh Allah melalui malaikat Jibril).
4. Dzikir dan Wirid dalam Ajaran Perguruan Beladiri.
Dalam Seni Beladiri Islam di Indonesia terkadang mengajarkan rangkaian Dzikir dan wirid.
Dzikir artinya mengingat Allah tanpa jumlah hitungan.
banyak sekali perintah Allah dalam Alqur’an misalnya : Surat Ali Imran ayat 41 yang artinya :
...Dan berdzikirlah (sebut nama / ingatlah) kepada Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari."
Wirid adalah : bacaan Dzikir yang dibaca dengan jumlah hitungan (dosis) yang telah ditentukan.
Misalnya dalam Hadits Nabi yang artinya :
“Maukah kutunjukkan kepada kalian sesuatu yang lebih baik dari apa yang kalian minta?” tanya Nabi Mukhamad (kepada anak-anaknya). “Jika kalian berbaring di atas tempat tidur, maka ucapkanlah takbir (Allahu akbar) 34 kali, tahmid (alhamdulillah) 33 kali, dan tasbih (subhanallah) 33 kali. Itulah yang lebih baik bagi kalian daripada pembantu yang kalian minta.” lanjut Nabi (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Bolehkah Wanita Belajar Beladiri dan teknik teknik mengalahkan musuh?
Ada wanita – wanita yang ahli beladiri dan pandai memainkan senjata untuk membela Nabi dan Sahabat-sahabatnya, misalnya :
a. Nusaibah Binti Kaab, Perempuan Si Jago pedang.
pernah dalam Perang Ukhud, menghalau serbuan anak panah musuh yang menyerang Rosulullah dengan mengibas-ngibaskan pedangnya.
b. Khaulah binti Azur wanita yang mendapat Julukan “PedangNya Allah”.
Romawi adalah Imperium (kerajaan terbesar zaman zaman Nabi ) Pada saat Islam Menghadapi Pasukan Romawi , pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh Khalid bin Walid tengah dalam keadaan terdesak. Munculah pasukan bercadar yang dipimpin oleh Khaulah binti Azur yang hebat, cepat dan tangguh datang untuk membantu kaum muslimin.
Dan akhirnya kaum muslimin mampu mengalahkan pasukan Romawi.
c. Nailah Si Cantik yang cerdas dan pemberani.
Beliau adalah isteri Kholifah (Presiden) Utsman bin Affan yang pandai memainkan pedang. Beliau pernah bertempur dengan orang – orang yang berniat membunuh dan menggulingkan kekuasaan Pemerintahan Islam.
d. Dll.
0 komentar:
Posting Komentar